Thursday, 15 December 2011

Televisi



TELEVISI
I.            PENDAHULUAN
     Saat ini televisi merupakan barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari hari kita.Dengan adanya televisi maka kita bisa mengetahui suatu informasi dengan cepat tanpa beranjak dari tempat duduk kita, namun tahukah anda bahwa televisi yang sering kita tonton ini memiliki sejarah yang panjang.Kata “televisi” itu sendiri merupakan gabungan dari kata tele yang artinya jauh dari bahasa Yunani dan visio yang artinya penglihatan dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Sesuai dengan fungsinya, penemuan televisi pertama disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
II.                   RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian Televisi
2.      Komponen Televisi
3.      Pengaruh Televisi
III.            PEMBAHASAN
1.      Pengertian Televisi
Televisi merupakan paduan radio (broadcast) dan film (moving picture). Pemirsa dirumah tidak mungkin menangkap siaran televisi kalau tidak ada unsur-unsur radio dan tidak mungkin dapat melihat gambar-gambar yang bergerak pada layer televisi jika tidak ada unsur-unsur film.
Suatu program siaran televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsa karena dipancarkan oleh pemancar. Dalam segi ini, prinsip pemancaran dan prinsip penangkapan oleh pemancar televisi adalah sama dengan prinsip radio. Sering gambar pada layar televisi mendadak menjadi jelek sedang suaranya tetap baik. Disini jelas bahwa segi auditifnya baik dan pada siaran televisi terdapat unsur radio.
Sesuai dengan karakteristiknya televisi adalah “salah satu bentuk media massa yang memancarkan “suara” dan “gambar” yang berarti sebagai reproduksi dari kenyataan yang disiarkannya melalui gelombang-gelombang elektronik, sehingga dapat diterima oleh pesawat-pesawat penerima dirumah”.(Palapah dan Syamsudin 1993:92).
Sedangkan menurut Effendy (1986:197) bahwa Televisi terdiri dari istilah “Tele” artinya far, off, jauh ditambah dengan “Vision” yang berarti penglihatan. Pengertian televisi menurut Effendy menerangkan bahwa bila dipandang dari segi “jauh”-nya diusahakan oleh prinsip radio dan segi “penglihatannya oleh gambar. Tanpa adanya gambar pemirsa tidak melihat apa-apa sedangkan penonton dapat menikmati siaran televisi kalau televisi dapat memancarkan gambar dan gambar yang dipancarkan adalah gambar yang bergerak dan kadang-kadang gambar yang diam (Still Picture).
Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-gambar melalui gelombang radio. (Kamus Internasional Populer: 196). Yang dimaksud dengan televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel (Arsyad, 2002: 50).
2.      Komponen Televisi
Kotak TV modern terdiri biasanya dari alat penampil, antena atau input frekuensi radio (RF) dan yang paling penting sekali, penala TV yang membedakan kotak TV dari monitor yang menerima isyarat yang sudah diproses, tidak lupa juga pembesar suara. Kebanyakan peti TV juga dilengkapi terminal input tambahan untuk peranti lain seperti pemain DVD, konsol permainan video dan fon kepala. Terminal input yang paling kerap dijumpai termasuk RCA (untuk video komposit dan komponen), mini-DIN (untuk S-Video), HDMI, SCART (Eropah) dan D-terminal (Jepun). Setengah kotak TV mewah dilengkapi port Ethernet untuk menerima data dari Internet, seperti nilai saham, cuaca atau berita. Kebanyakan kotak TV yang dibuat sejak awal 1980-an juga dilengkapi pengesan inframerah untuk mengesan isyarat yang dihantar oleh alat jarak jauh.
Kotak TV masa kini menggunakan pelbagai teknologi penampil seperti CRT, LCD, Plasma, DLP, dan OLED. Setengah proyektor yang dipasang penala juga dianggap sebagai televisi.
3.      Pengaruh Televisi
          Banyaknya audien televisi menjadikannya sebagai medium dengan efek yang besar terhadap orang dan kultur dan terhadap dengan media lain.  Sekarang televisi adalah medium adaalah medium massa dominan untuk hiburan dan berita .
a.       Dampak Kultural dari Televisi
Hampir setiap rumah setidak banyak yang mempunyai satu televisi. Rata-rata, satu televisi menyala selama tujuh jam sehari di rumah, jelas bahwa televisi mengubah gaya hidup masyarakat. Mengalihkan perhatian orang dari hal-hal yang dahulu menjadikan perhatian mereka. Televisi dapat menggerakkan orang, peran televisi dalam menarik perhatian bangsa pada soal-soal serius tampak nyata pada tahun 1962, ketika presiden john kennedy berbicara di depan kamera dan mengatakan kepada bangsa amerika bahwa negaranya sedang sedang dalam persaingan nuklir dengan uni soviet.
b.      Dampak Ekonomi Televisi
Meskipun audien untuk jaringan utam yang menyediakan acara ke stasiun afiliasi local telah berkurang, namun industry TV AS terus tumbuh. Penerimaan iklan mencapai $69,3 milyar pada 2005, 24,2 persen dari total iklan media. Koran berada di urutan kedua dengan $ 59,1 miliar.
c.       Guncangan Media Massa
Dalam sebuah acara pada 1981, tycoon televisi ted turner memprediksi berakhirnya era Koran dalam waktu sepuluh tahun. Tahun 1991 telah berlalu dan, seperti di prediksi turner, televisi menjadi medium yang makin Berjaya tetapi Koran masih ada. turner
Terlalu melebih-lebihkan dampak televisi, tetapi dia benar ketika dia mengatakan televisi terus merebut pembaca dan pengiklan dari Koran dan juga dari media massa lainnya.
Televisi dengan mudah bisa melahap sebagian besar waktu anak waktu yang dilewatkan di depan layar televisi berarti waktu yang tidak di manfaatkan oleh anak untuk belajar, membaca, menggambar atau membantu pekerjaan orang tua. Apabila tayangan televisi menyajikan acara hiburan atau acara bernuansa kekerasan, maka anak – anak cenderung menyukai dan menggemari tayangan tersebut karena apa yang di lihat, di tonton di tayangkan televisi biasanya anak – anak cenderung akan menirunya tanpa disaring, di filter dan tanpa dibarengi dengan sikap selektif dalam memilih acara yang di sajikan, sehingga takut akan merusak akhlak anak terhadap pengaruh yang ditayangkan oleh televisi oleh karena itu peran pendamping dan bimbingan oleh orang tua kepada anaknya yang sedang menonton atau menikmati tayangan yang di sajikan oleh pesawat televisi di rumah karena setiap harinya banyak anak – anak menghabiskan waktu di depan pesawat televisi sehingga banyak tayangan atau program acara yang dinikmatinya tanpa banyak memikirkan apakah layak di tonton oleh anak – atau dapat merusak akhlak anaknya.
IV.                   KESIMPULAN
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang memiliki arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun.
referensi:

Milton Chen. 2005. Mendampingi Anak Menonton Telivisi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hal.9

No comments:

Post a Comment